Sabtu, 31 Maret 2012

Ayo Belajar Menulis!

Menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan. Kita bebas mencurahkan apa yang kita pikirkan dan kita rasakan. Menulis kurang lebih sama dengan kita bercerita kepada sahabat kita. Ada semacam kelegaan setelahnya. Tidak peduli apakah ada orang lain yang membacanya atau tidak. Menulis juga kurang lebih sama dengan memotret. Kita bisa mengabadikan setiap kejadian dengan cara kita sendiri. Menulis juga sama dengan melukis. Ada kepuasan batin setelah menyelesaikannya. Menulis juga sama dengan mem-back up data komputer. Kita mungkin tidak bisa mengingat semua kejadian, tetapi dengan menulisnya, memori itu akan tersimpan rapi.

Bahkan menulis juga sama dengan mempersiapkan warisan bagi anak cucu. Dengan menulis, kita bisa mentransfer ilmu untuk generasi berikutnya. Bayangkan seandainya Ibnu Sina, ahli kedokteran modern, tidak menulis buku. Dunia kedokteran tidak akan maju seperti saat ini. Bayangkan pula seandainya Charles Darwin tidak menulis buku kontroversial, The Origin Of Species. Ilmu biologi dan perdebatan teori evolusi tidak akan berkembang seperti saat ini.

Namun terkadang menulis juga sama dengan mengerjakan soal fisika. Kita harus pintar-pintar merangkai kata, sebagaimana kita harus pintar-pintar menggunakan dan mengutak-atik rumus.

Menulis memang menyenangkan. Namun sayang tidak semua orang suka menulis. Mengapa? Mereka bukannya malas atau tidak sempat, melainkan tidak mau meluangkan waktu untuk sekedar mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka. Ya, meluangkan waktu.
Apa perbedaan antara meluangkan waktu dan menunggu kesempatan?

Pepatah mengatakan, orang pandai akan hilang dari sejarah kecuali dia mau menulis. Seperti Ibnu Sina dan Charles Darwin, ilmuwan yang tetap dikenang berkat tulisannya.

Ayo, belajar menulis!